Kegiatan
Pembelajaran 1
Pengertian, Ruang
Lingkup dan Jenis-Jenis Display
1.
Pengertian
Display
Menata barang dagangan
dikenal dengan banyak istilah diantaranya yaitu : display, visual
merchandising, merchandise presentation dan lain sebagainya.
Sedangkan
pengertian display dapat dilihat sebagai berikut:
1.
Ngadiman (2008 : 329) menyatakan bahwa
Display: tata letak barang dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan
kegunaan barang, kerapihan dan keindahan agar terkesan menarik dan mengarahkan
konsumen untuk melihat, mendorong, dan memutuskan untuk membeli.
2.
Menurut Buchari
Alma (2004:189) adalah sebagai berikut “ Display ialah keinginan membeli sesuatu yang tidak didorong oleh
seseorang, tapi didorong oleh penglihatan ataupun oleh perasaan lainnya.”
2.
Pentingnya
Penataan Barang Dagangan (Display)
Mengapa Perlu Penataan
Barang ? Salah satu alasannya adalah karena jumlah pencapaian penjualan
mencerminkan dampak dari program penataan barang yang kita lakukan. Kita harus
yakin bahwa dengan penataan barang yang baik ( terencana – terorganisir,
kreatif, informatif dan komunikatif ) maka akan menghasilkan penjualan yang
maksimal, dengan penataan barang yang baik, memudahkan konsumen menentukan
barang yang dicari serta menciptakan suasana nyaman dalam berbelanja.
3.
Jenis-jenis
Display.
Secara umum display dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu :
a. window
display
b. interior
display
c. eksterior
display
a. Window Display
Window display adalah
pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha atau
mmajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan
sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase.
Tujuan window display
adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang
dagangan.window display hanya memperlihatkan barang dagangan yang ditawarkan
saja, tanpa dapat disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan menjadi lebih
mudah. Bila konsumen ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia dipersilahkan untuk
masuk lebih memperjelas pengamatannya.
Contoh
Window Display :
Gambar 4.
Window display
b. Interior Display
Interior display adalah
pemajangan barang dagangan di dalam toko. Interior display banyak dipergunakan
untuk barang-barang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Interior display
terdiri dari :
1. Merchandise display
Ialah menempatkan barang
dagangan di dalam toko terbagi menjadi tiga bagian yaitu;
a)
Open Interior Display
Adalah
penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan
secara terbuka sehingga konsumen dapat melihat, dan mengamati tanpa bantuan
petugas penjualan (pramuniaga), misalnya self display, island display
(barang-barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik sehingga
menyerupai pulau- pulau).
b)
Close Interior Display
Adalah
penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan dalam
tempat tertentu, sehingga konsumen hanya dapat mengamati saja. Bila konsumen
ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia akan minta tolong pada wiraniaga untuk mengambilkannya.
c. Eksterior Display
Eksterior display adalah
pemajangan barang dagangan di tempat tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa
digunakan. Pemajangan sistem ini banyak digunakan untuk promosi barang,
pengenalan produk baru, penjualan istimewa seperti cuci gudang, discount dan
sejenisnya. Untuk pemasaran secara tetap pemajangan sistem ini kurang optimal
karena kelemahan faktor pengamanan, cuaca, pengiriman barang dan sebagainya.
Intinya, eksterior display hanya tepat dipergunakan untuk kondisi penjualan
tertentu.
2 Architectural Display yaitu menata
gambar yang menunjukkan gambaran mengenai penggunaan barang yang
diperdagangkan, misalnya ruang tamu, mebeleur, dikamar tidur.
Gambar 5. Close Aritectural display
3. Store Sign and Decoration
Merupakan simbul, tanda,
poster, lambang, gambar, dan semboyan yang diletakkan diatas meja atau
digantung dalam ruangan toko, store sign digunakan untuk memberi arah kepada
calon pembeli ke arah barang dagangan dan memberi informasinya mengenai
kegunaan barang tersebut, decoration pada umumnya digunakan dalam acara acara
khusus ,sepoerti pada hari raya, natal dan menyambut tahun baru.
4. Dealer display
Dealer
display merupakan simbol, petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang
dibuat oleh produsen, simbol-simbol tersebut seakan-akan memberi peringatan
kepada pramuniaga agar tidak memberikan informasi yang tidak sesuai atau tidak
benar.
5. Solari display
Solari
display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian Departement
Store sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk kedalam toko, misalnya
pakaian yang digunakan oleh boneka model (menequin) baik dengan open interior
display, maupun dengan closed interior display, barang dagangan itu perlu
diatur, ditata, disusun sedemikian rupa, agar para konsumen atau para pelanggan
dapat tertarik dan berminat mau membelinya.
Gambar 6. Solari Display
Penataan
Barang Dagangan/Merchandise
Penataan barang dagangan
atau merchandise pada sebuah toko memiliki peran dan arti yang sangat penting.
Sering terjadi seorang ibu yang awalnya datang ketoko untuk berbelanja Susu
kental manis merek tertentu, ternyata pada Rak yang sama terdapat merek lain
yang lebih murah. Melihat pada rak sebelah terdapat deretan biskuit dengan
kemasan kaleng menarik serta tambahan/ hadiah kemasan karton kecil. Pada rak
Sabun cuci kondisi sama, hampir semua deterjen memberikan diskon dan hadiah.
Kesemua produk tersebut ditata dengan rapi dan baik serta memiliki daya tarik.
Sehingga pada akhirnya ibu tersebut pulang dengan menbawa berbagai barang
kebutuhan yang sebenarnya tidak ada dalam rencana belanjanya.
1.
Pengelompokan Barang Dagangan
Untuk memudahkan calon pembeli
memilih barang yang diperlukan, serta mempermudah dalam melakukan penataan
barang maka harus dilakukan pengelompokan barang dagangan atau grouping.
Grouping adalah sitem untuk melakukan seleksi dan pemilihan sejumlah barang
yang akan dijual, dengan mengelompokkan penempatan item/ jenis barang yang
strategis guna memudahkan pembeli memilih barang. Jadi grouping sangat erat
kaitannya dengan display. Kegiatan grouping juga dimaksudkan agar barang yang
satu dengan barang lain yang memiliki sifat kimia berbeda tidak bercampur.
Karena hal ini dapat mengurangi kualitas barang. Dalam pengelompokan di toko
tiap- tiap group diberi label pada rak sesuai dengan barang yang dipajang
dengan mencantumkan kode barang, merek, jumlah barang yang ada di rak. Grouping
dilakukan dalam dua kelompok besar yaitu
Food
dan Non Food sebagai contoh berikut;
KELOMPOK
MAKANAN/ MINUMAN ( FOOD )
Dept.
|
Nama
Departemen
|
Nama/
Merek barang
|
01
|
SNACK
(
Makanan kecil )
|
Chiki,
Taro, dll
|
02
|
BISKUIT&
COOKIES
|
Monde, Roma, Khong
Guan
|
03
|
CONFECTIONERY
(Kembang
gula dan cokelat )
|
|
04
|
MILK
(
Susu )
|
Dancow, Benbera,
Indomilk
|
05
|
SOFT
DRINK
(Minuman
ringan )
|
Fanta, Coca cola,
Pepso cola,
|
KELOMPOK
NON FOOD
Dept.
|
Nama
Departemen
|
Nama/
Merek barang
|
01
|
HOUSEHOLD
CLEANER
(Pembersih
alat rumah tangga )
|
Pembersih
lantai, Molto, Baygon, Lisol
|
02
|
KITCHENWARE&HOUSEHOLD
WARE
(Alat
dapur dan alat rumah tangga )
|
Timbangan
kue, pisau, panci. Teko
|
03
|
TABLEWARE&
GIFT
(Barang
pecah belah & Kado )
|
Piring,
gelas, cangkir,
|
04
|
AUTOMOTIVE
SUPPLIES&TOOL
KIT
|
Bay
fresh, Ambipur, Kunci stang mobil
|
05
|
BEAUTY
AID
(
Alat kecantikan )
|
Kapas,
Pelembab, Shampoo, cologne
|
Grouping
tersebut diatas adalah untuk toko swalayan atau supermarket. Kegiatan
pengelompokan barang juga dapat didasarkan atas tingkatan umur konsumennya.
Toko yang menjual pakaian, akan mengelompokkan barangnya atas Pakaian bayi,
anak- anak, remaja, dewasa dan masih dikelompokkan lagi Pria dan wanita.
1.
Display
Salah satu daya tarik pada
toko adalah penataan barang dagangannya. Melalui berbagai bentuk penyajian
barang dagangan pada berbagai model rak display maka menjadikan suasana toko
menjadi semarak, dan menimbulkan daya tarik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
volume penjualan. Uraian tersebut adalah gambaran tentang pentingnya display.
2.
Jenis-
jenis display
Teknologi display yang
semakin berkembang yang ditunjang dengan berbagai model rak, menyebabkan
penataan barang menjadi semakin bervariasi dengan upaya tampilan yang maksimal.
Hal ini memacu para produsen dan pemasok untuk memperkenalkan produk dan
mereknya melalui rak- rak display.
Berdasar
atas penempatan barang terdapat beberapa jenis display antara lain;
•
Vertikal display ( pemajangan susun tegak )
•
Floor display ( pemajangan di lantai)
•
Impulse buying product display (pajangan
untuk menggerakkan hati)
•
Wall display
•
Merchandise mix display
•
Cut cases display Jumble display
3.
Tata Letak dan Arus Pengunjung (Store Layout and Traffic Flow)
Mengatur ruangan melalui
tata letak dan mengarahkan arus pengunjung adalah sesuatu hal yang sangat
penting guna membuat daya tarik pengunjung. Melalui tata letak yang baik maka
akan sangat berpengaruh terhadap penampilan dan citra toko. Bagi konsumen
pembentukan kesan terjadi pada saat calon pembeli berada dilingkungan luar
toko, masuk ketoko, melihat lihat barang sekeliling toko dan saat menyelesaikan
pembayaran dan meninggalkan toko.
Hal yang sangat mendasar
dalam tata ruang dan penempatan peralatan serta penataan barang sehingga
memudahkan arus pengunjung toko adalah bentuk Layoutnya. Pada dasarnya terdapat
beberapa bentuk layout toko yaitu;
1)
Grid
pattern
Bentuk
ini umumnya digunakan pada super market, karena model Grid ini dapat
mengarahkan pengunjung berkeliling mengikuti lorong rak. Selain itu melalui
cara ini toko dapat menampilkan berbagai macam barang dagangan pada rak- rak
display tersebut.
2)
Free
flow pattern
Bentuk
ini umumnya digunakan pada Departemen store atau toko- toko fashion lainnya.
Dalam bentuk ini pengunjung bebas dan tidak diarahkan mengikuti jalur tetapi
dapat memilih dan mencari barang yang diperlukan.Untuk itu pada titik- titik
tertentu harus ditempatkan pajangan- pajangan yang berkaitan dengan produk yang
dipromosikan.
3)
Combination
pattern
Bentuk ini umumnya digunakan pada Departemen
strore besar dan modern yang terdiri dari beberapa area. Untuk barang- barang
fashion mengacu pada Free flow pattern sedang untuk area buku dan alat- alat
tulis menggunakan Grid pattern . Dengan model ini pengaturan ruang dan arus
pengunjung menjadi lebih efektif.
4.
SOP
(Standar Operating Prosedure) Penataan Produk Dari Suatu Perusahaan
SOP penataan produk adalah
langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan
(standar) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen untuk sebuah
keputusan penbelian. Visual merchadising adalah penataan produk yang tujuan untuk
menarik perhatian konsumen, perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan dalam
menyusun merchadising diantaranya adalah sebagai berikut :
1)
Labelling
Ketentuan label harus
memuat informasi tentang : a. Tanggal Receiving
b. Kode
barang (PLU)
c. Kode
supplier
d. Bar
code
e. Harga
jual (tidak selalu ada)
f. memeriksa
kesesuaian antara brand (merk) article (tipe) size (ukuran)
2)
Kententuan-kententuan yang harus diperhatikan pada label harga dan price card
antara lain :
a. Price
card tidak rusak
b. Price
card sesuai dengan produk dan diletakkan tepat sesuai antara produk dan fisik
barang.
c. Semua
produk yang di pajang memiliki label harga.
d. Label
harga ditempe rapi di tempatnya dan tidak menutupi produk.
e. Struktur
address card :
-
Nama barang
-
Ukuran barang
-
Kode barang
-
Harga barang
-
Scanning
f. Tujuan
address card
Membantu customer untuk mengetahui
informasi tentang barang.
g. Manfaat
address
-
Meningkatkan image pelayanan yang baik
-
Mempermudah customer dalam hal informasi
barang
-
Meningkatkan penjualan
-
Mempermudah pramuniaga dalam pengecekan
barang.
Tata
Letak Display
Hal-hal
yang perlu dilakukan dalam penataan produk di swalayan adalah sebagai berikut:
• Produk
ditempatkan dalam katag
• Facing/
jumlah tier produk sesuai dengan market share
• Pengaturan
secara vertical atau horizontal untuk masing-masing jenis brand
• Pengaturan
produk sesuai dengan arah lalu lintas pengunjung lain Rotasi
produk FIFO (Frist In Fisrt Out)
Tujuan
SOP
a) Agar
petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau
tim dalam organisasi unit kerja.
b) Agar
mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalmam organisasi.
c) Memperjelas
alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
d) Melindungi
organisasi atau unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan
administrasi lainnya.
e) Untuk
menghindari kegagalan atau kesalahan , keraguan , duplikasi dan inefisiensi.
Fungsi
SOP
1. Memperlancar
tugas petugas/pegawai atau tim unit kerja.
2. Sebagai
dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui
dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah di lacak.
4. Mengarahkan
petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai
pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
5.
Pembagian
Tugas dari Struktur Organisasi
Pembagian
tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1)
Manajer
Umum (General Manager)
2)
Manajer
Pabrik (Factory Manager)
3)
Supervisor
Produksi (Production Supervisor)
4)
Manajer
Teknik (Manager Technical)
5)
Manajer
Gudang (Warehouse Manager)
6)
Supervisor
PPIC
7)
Manajer
Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process
8)
Supervisor
Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)
9)
Supervisor
Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
10) Manajer Keuangan (Finance and
Accounting Manager)
11) Manajer Personalia (Branch Personnerl
Manager)
12) Manajer Pemasaran (Areaa Sales and
Promotion Manager) 13) Purcashing Office
6.
Merancang
Atau Mendesain Layout Toko
Hal-hal
yang perlu dilakukan dalam penataan produk di swalayan adalah sebagai berikut:
•
Produk ditempatkan dalam katag
•
Facing/ jumlah tier produk sesuai dengan
market share
•
Pengaturan secara vertical atau horizontal
untuk masing-masing jenis brand
•
Pengaturan produk sesuai dengan arah lalu
lintas pengunjung lain
•
Rotasi produk FIFO (Frist In Fisrt Out)
Tata
Letak Toko
Untuk merancang suatu
tataruang toko yang baik, maka para perancang toko harus menyeimbangkan
beberapa sasaran – sasaran yang sering kali konflik. Pertama, tata ruang toko
hendaknya menggoda para pelanggan datang disekitar toko untuk membeli lebih
banyak barang-barang perdagangan dari pada yang sebenarnya telah mereka
rencanakan. Salah satu metode adalah untuk mengungkapkan kepada pelanggan
dengan suatu tata ruang toko yang memfasilitasi suatu pola lalulintas yang
specifik.
Jenis
Disain
Pengecer modern saat ini
menggunakan tiga jenis utama tentang disain tataruang toko : Grid (jaringan),
racetrack (perlombaan jejak), dan free-form ( bentuk bebas).
a.
Grid. Tataruang grid adalah ilustrasi yang
terbaik oleh umumnya operasional toko grosir dan warung kelontong. Yang
berisikan gondola panjang dan lorong dari barang-barang perdagangan didalam
suatu pola pengulangan. Grid tersebut pengaturan, akan tetapi hal itu adalah
perjalanan berbelanja yang baik yang mana pelanggan merencanakan bergerak pada
keseluruhan toko.
b.
Racetrack. Salah satu permasalahan dengan
disain grid adalah bahwa pelanggan tidak yang secara alami ditarik kedalam
toko. Hal ini bukanlah suatu persoalan didalam toko grosir, dimana umumnya
pelanggan memiliki suatu dugaan yang baik tentang apa yang akan mereka beli
sebelum mereka memasuki toko.
c.
Tataruang racetrack (yang juga dikenal
sebagai suatu loop : pengulangan) adalah suatu jenis tataruang toko yang
menyediakan suatu lorong utama guna memudahkan lalulintas pelanggan yang
memiliki akses pada berbagai jalan masuk pada toko.
d.
Free-form (bentuk bebas). Suatu tataruang
free-form ( yang juga dikenal sebagai tataruang boutique) yang mengatur fitur
dan lorong asimetri. Yang berhasil digunakan terutama didalam toko kecil
tertentu atau didalam departemen dari toko besar
e.
Area corak. Area corak yang dirancang untuk
mendapatkan perhatian pelanggan. mereka meliputi penutup akhir, lorong atau
area promosi, freestanding fixture (:perlengkapan tetap tetap yang berdiri
bebas )dan boneka pajangan yang memperkenalkan suatu toko barang-barang lunak,
jendela, dan titik area penjualan.
Perencanaan
Tempat
Penempatan ruang pada toko,
kategori, dan akhirnya item adalah salah satu dari keputusan yang paling sulit
dan rumit para perencana toko dan para manajer kategori.
Lokasi
( Toko ) Departemen
Semakin lebih banyak
perdagangan melalui suatu departemen, maka akan semakin lebih baik lokasi
tersebut. Sayangnya, setiap departemen tidak dapat ditempatkan didalam lokasi
yang terbaik. Para pengecer harus mempertimbangkan kebutuhan tambahan faktor
penghasil dan antar hubungan diantara departemen bilamana menetukan lokasi
mereka.
Teknik
Presentasi Barang-Barang Perdagangan
Berbagai metode yang
tersedia bagi para pengecer untuk menyajikan barang-barang perdagangan kepada
konsumen. Untuk memutuskan yang mana yang terbaik untuk suatu situasi tertentu,
para perencana toko harus mempertimbangkan empat persoalan berikut ini.
Pertama, dan mungkin yang
paling penting, barang perdagangan seharusnya dipajang didalam suatu sikap yang
konsisten dengan citra toko. Kedua, para perencana toko harus mempertimbangkan
keadaan alami produk tersebut. Ketiga, pengepakan/pengemasan sering kali
mendikte bagaimana produk tersebut dipajang. Keempat, potensi keuntungan produk
mempengaruhi keputusan pajangan.
Pengharum
/ Wewangian
Umumnya keputusan pembelian
adalah berdasarkan pada emosi. Dari keseluruhan pancaindera manusia, maka
penciuman memiliki pengaruh yang sangat besar atas emosi manusia tersebut.
Indra penciuman lebih tajam ketimbang pancaindra yang lainnya, adalah berada
pada suatu garis lurus terhadap perasaan kebahagian, marah, kemuakan, dan
nostalgia – perasaan yang sama yang oleh para pelaku pemasaran ingin untuk
memakainya.
Fungsi
dan Tujuan Lay Out Toko
Lay out berfungsi sebagai
pengalokasian tempat perbelanjaan dan pengelompokkan produk sesuai dengan
kategorinya. Adapun tujuan lay out adalah untuk membantu konsumen dalam
berbelanja terhadap barangbarang yang dikehendaki. Secara rinci, lay out
disamping memiliki sarana perpakiran, idealnya suatu tempat usaha toko juga
harus memiliki :
a. sarana
keamanan yang lengkap (alat tanda bahaya dan alat pemadam kebakaran, dan
sebagainya.
b. Ruang
satpam
c. Ruang
tunggu pengunjung
d. Ruang
toilet atau restroom untuk umum
e. Ruang
atau tempat informasi (CR/CC)
f. Ruang
etalase
g. Ruang
pamer barang dagangan yang disebut area penjualan
h. Ruang
mencoba (fitting room)
i. Ruang
penyimpanan barang (gudang)
j. Runag
tenaga administrasi
k. Ruang
istirahat pegawai toko
l. Ruang
Direksi
m. Ruang
keuangan
n. Ruang
EDP
o. Ruang
buyer
p. Rung
receiving ekspedisi (bagian penerimaan barang), Ada juga pada toserba tertentu
bagian penerimaan barang ini disebut Devisi receiving
q. Ruang
ibu menyusui dan sebagainya
D.
|
Aktivitas
Pembelajaran
|
Peserta
Pelatihan dimohon untuk :
a. Mengamati
dan memahami materi Layout Toko di
sekolah.
b. Mengamati
gambar-gambar yang terdapat pada modul ini, dan berilah komentar pada
gambar-gambar yang sudah anda lihat.
Dari beberapa tanyangan
gambar yang terdapat pada modul, diharapkan peserta pelatihan tertarik dan
menanya hal-hal yang terkait dengan tayangan gambar dan materi yang ada.
a. Mengapa
perlu ada display ?
b. Barang
dikelompokkan menjadi berapa ?
c. Mengapa
petanaan produk perlu adanya POP atau SOP ?
d.
Mengapa layout toko penting ?
E.
|
Latihan
/Kasus/ Tugas
|
Pilihlah
salah satu jawaban di bawah ini dengan memberi tanda silang (X) pada a, b, c,
d, atau e, sebagai jawaban yang paling anda anggap benar !
1. Suatu
keterangan tentang nama barang,ukuran, harga dan keterangan lain yang
ditempatkan sedemikian rupa sehingga menarik dan mudah dilihat pada posisi
orang berdiri merupakan pengertian dari..........
a. display
b. POP
(point of purchase)
c. Price
card
d. Potongan
harga
e. Tujuan
display
2. Yang
bukan termasuk syarat penting dalam penataan display adalah…
a. Rapih
dan bersih
b. Mudah
dicari
c. Mudah
dicuri
d. Mudah
dijangkau
e. Mudah
dilihat
3. Dalam
menata barang haruslah memperhitungkan ketinggian peralatan display yang
disesuaikan dengan tinggi badan agar mudah untuk..........
a. dicari
b. dilihat
c. dicuri
d. dijangkau
e. ditumpuk
4.
Display dengan posisi susunan barang tegak
dalam rak adalah................
a. horizontal
display
b. vertical
display
c. floor
display
d. wall
display
e. jumble
display
5. Display
dimana produk ditata/ ditempel didinding merupakan pengertian dari...........
a. horizontal
display
b. vertical
display
c. floor
display
d. wall
display
e. jumble
display
6. Apa
pengertian jumble display..............
a. display
campur aduk
b. display
tanpa gondola
c. display
dengan posisi susunan barang tegak dalam rak
d. display
dimana penataan barang menggunakan lantai dasarnya tanpa menggunakan rak
tertentu
e. display
dimana produk ditata/ ditempel didinding
7. Hal
yang sangat mendasar dalam tata ruang dan penempatan peralatan serta penataan
barang sehingga memudahkan arus pengunjung toko adalah......
a. Bentuk
display
b. Bentuk
layout
c. Bentuk
penataan
d. Bentuk
horizontal
e. Bentuk
vertical
8. Yang
termasuk bentuk layout toko yaitu.........
a. Bestseller
b. Impulse
line
c. Problem
stock
d. Grid
pattern
e. Advertise
line
9. Penempatan
barang yang sedang dipromosikan adalah pengertian dari.........
a. Impulse
line
b. Bestseller
c. Advertise
line
d. Problem
stock
e. Free
flow pattern
10. Yang
tidak termasuk keuntungan free flow pattern.........
a. Mudah
untuk mengatur barang yang dipromosikan
b. Suasana
terbuka dan terasa santai
c. Memudahkan
pembeli untuk berkeliling melihat dan mencari barang kebutuhan
d. Semua
tempat/ lantai dapat termanfaatkan
e. Mudah
untuk mengatur display dengan menggunakan tema tertentu misalnya Lebaran, Natal,
Valentine Day dan sebagainya
11. Yang
termasuk kebaik grid pattern adalah.........
a. Mudah
untuk mengatur display dengan menggunakan tema tertentu misalnya Lebaran,
Natal, Valentine Day dan sebagainya
b. Mudah
untuk mengatur barang yang dipromosikan
c. Memudahkan
pembeli untuk berkeliling melihat dan mencari barang kebutuhan
d. Tampilan
barang dagangan dapat maksimal
e. Suasana
terbuka dan terasa santai
12. Yang
tidak termasuk dalam meletakkan dan menempatan barang dagangan pada area- area
tersebut harus memperhatikan komponen barang dagangan adalah.........
a. Bestseller
b. Impulse
line
c. Advertise
line
d. Problem
stock
e. Free
flow pattern
13. Window
display, eksterior diplay , interior display merupakan....
a. Jenis-jenis
display
b. Macam-macam
display
c. Pengertian
display
d. Karakteristik
display
e. Ruang
lingkup display
14. Yang
termasuk fungsi window display di bawah ini, kecuali…….
a. Untuk
menarik perhatian orang
b. Menimbulkan
impulse buying (dorongan seketika)
c. Untuk
menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan barang dagangan
d. Menimbulkan
daya tarikterhadap keseluruhan suasana toko
e. Menyatakan
kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut
15. Penataan
barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan secara terbuka
sehingga konsumen dapat melihat, dan mengamati tanpa bantuan petugas adalah
pengertian dari….
a. Open
interior display
b. Self
display
c. Island
display
d. Window
display
e. Interior
display
Essay
1.
jelaskan pengertian display menurut para
ahli ( 2 pendapat)
2.
sebutkan 3 jenis display dan jelaskan kegia
hal tersebut
3.
jelaskan yang termasuk dalan interior
display
4.
jelaskan jenis display dalam penempatan
barang
5.
Apa yang dimaksud dengan SOP penataan barang
6.
jelaskan fungsi dan tujuan SOP penataan
barang
7.
bagaimanakh merancang layout sebuah toko
jelaskan
8. jelaskan Fungsi dan Tujuan Lay Out Toko
9. bagaimanakah Teknik Presentasi
Barang-Barang Perdagangan
10.
jelaskan tiga jenis utama tentang disain
tata ruang toko