Mempersiapkan dan Mengoperasikan
Alat Bantu Verifikasi
URAIAN
MATERI
Pendahuluan
Dalam dunia bisnis untuk
menyelesaikan transaksi penjualan dapat
digunakan dua jenis alat pembayaran, yaitu : uang chartaal dan uang giral
Yang dimaksud dengan uang chartal adalah
alat pembayaran yang disahkan oleh pemerintah. Dalam hal ini yang dimaksud
adalah uang kertas dan uang logam.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral
adalah surat
atau kartu berharga yang mempunyai nilai uang yang dikeluarkan oleh suatu bank
atas nama atau untuk seseorang, badan
atau perusahaan. Bentuk dari uang giral ada berbagai macam, misalnya :
chek, bilyet giro, traveler cheque,
deposito, telegrafhic transver dan kartu kredit. Jenis alat pembayaran yang
banyak digunakan dalam transaksi jual beli
adalah uang kertas dan kartu kredit
Tentu saja bagi seorang penjual apabila ada
pembeli yang melakukan pembayaran dengan
alat pembayaran baik berupa uang kertas atau berupa uang giral yang lazim digunakan yaitu
kartu kredit, harus dapat memastikan bahwa alat pemabayaran tersebut adalah
asli.
Untuk itu diperlukan pengetahuan,
keterampilan , ketelitian serta kejelian seorang oenjual atau kasir untuk
membedakan antara alat pembayaran yang asli dengan yang palsu.
A.
Pengertian Alat Bantu Verifikasi
Yang dimaksud dengan alat Bantu verifikasi
adalah alat yang dapat digunakan oleh penjual atau kasir untuk memeriksa alat pembayaran baik berupa uang chartal
(kertas) ataupun kartu kredit yang digunakan pembeli asli atau tidak..
Selain menggunakan alat Bantu verifikasi
seorang penjual atau kasir harus dapat juga membedakan alat pembayaran yang
asli dengan yang palsu secara manual. Jenis alat Bantu verifikasi yang digunakan untuk alat pembayaran
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Alat Bantu verifikasi untuk untuk uang
kertas
Adalah alat yang dapat digunakan oleh penjual atau kasir untuk
memeriksa apakah uang kertas yang digunakan pembeli asli atau tidak..
2. Alat Bantu verifikasi untuk kartu kredit
Adalah alat yang dapat digunakan oleh penjual atau kasir untuk
memeriksa apakah kartu kredit yang
digunakan pembeli asli atau tidak..
B.
Jenis Alat Bantu verifikasi dan Validasi
Uang Tunai
Pada saat
sekarang ini alat bantu verifikasi untuk uang khususnya uang kertas, sangat
dibutuhkan karena banyak uang kertas yang dipalsukan. Alat
bantu verifikasi uang kertas sering disebut juga money detector. Mesin ini memiliki bentuk beraneka ragam dimana
pada tiap jenis alat money detector terdapat lampu dengan sinar ultra violet
Macam-macam
bentuk money detector
Money detector berbentuk senter 4.
Money detector berbentuk mesin
Cara
menggunakan money detector :
a)
Nyalakan lampu
b)
Letakan uang dibelakang sinar
lampu, siehingga terlihat tanda-tanda seperti yang lazim terdapat pada uang
asli. (terlihat tanda air, terdapat
tulisan dan benang pengaman, tertlihat
gambar pahlawan sesuai dengan besarnya pecahan uang tersebut).
c)
Jika tidak terdapat tanda
tersebut maka uang y a n g
digunakan sebagai a l a t
pembayaran adalah palsu.
Sebagai penjual atau kasir jika menerima
uang yang ternyata palsu langkah yang harus dilakukan adalah :
1)
Memberitahukan kepada pembeli bahawa uang yang dibayarkan
palsu
2)
Mengembalikan uang tersebut dan
meminta pembayaran dengan uang asli
3)
Menahan uang palsu tersebut
4)
Menanyakan asal uang palsu
tersebut dan mencatatnya
5)
Melaporkan kepada pihak yang
berwenang menanganinya
C.
Pemeriksaan uang kertas atau Validasi
secara Manual
Selain
menggunakan money detector, untuk mengetahui apakah uang yang digunakan sebagai
alat pembayaran asli atau tidak dapat dilakukan secara manual yang sering
disebut dengan 3D, yaitu :
1.
Dilihat
2.
Diraba
3.
Diterawang
Verifikasi uang kertas pecahan Rp. 50.000 tahun 1999
1). Dilihat, akan tampak:
a.
gambar tersembunyi berupa
tulisan BI yang hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu, dan
b.
tinta tampak gambarornamen
daerah Bali yang akan memudar hijau kekuningan dibawah sinar ultra violet
2). Diraba, akan terasa:
a.
kasar cetak dalam intaglio
angka nominal tulisan “BANK INDONESIA” dan LIMA PULU RIBU RUPIAH” gambar
pahlawan serta gambar burung garuda, dan
b.
kode tuna netra :BLIND CODE” kode
tertentu berbentuk dua segitiga untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra
dengan cara diraba.
3). Diterawang, akan
terlihat:
a.
gambar saling isi logo BI yang
akan terlihat secara utuh apabila diterawang kearah cahaya, dan
b.
tanda air berupa gambar Pahlawan
Nasional HOS Cokroaminoto dan electrotype berupa logo BI dan ornament daerah Bali
Verifikasi Uang kertas pecahan Rp. 100.000 tahun 2004
1). Dilihat, akan tampak:
a.
tinta OVI logo BI yang akan
berubahdari warna kuning kekemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut
pandang tertentu
b.
Jenis pigmen tertentu berbentuk
dua garis yang akan berubah warna dari merah menjadi hijau dan warna biru
berubah menjadi kuning keemasan apabila dilihat dari sudut pandang tertentu
c.
Garis melintang dari atas ke
bawah memuat tulisan BI 100000 berulang-ulang terlihat seperti dianyam serta
berubah warna emas menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
d.
Urutan huruf dan angka dengan
ukuran makin membesar akan memendar di bawah sinar ultra violet
e.
Gambar kepulauan Indonesia akan
memendar di bawah sinar ultra violet dan
f.
Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya
dapat dibaca hanya menggunakan kaca pembesar.
2). Diraba, akan terasa:
a.
Kode
tertentu untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra
b.
Kasarnya angka dan tulisan
nominal
c.
Kasarnya intaglio cetak timbul
angka nominal dan BANK INDONESIA dan
d.
Kasarnya gambar burung garuda
yang dicetak timbul
3). Diterawang, akan
terlihat:
a.
gambar logo BI yang beradu
tepat saling mengisi pada bagian depan dan belakang akan terlihat utuh apabila
diterawang kea rah cahaya
b.
garis melintang dari atas ke
bawah akan terbaca tulisan BI 100000 yang berulang-ulang apabila diterawang kea
rah cahayadi bagian depan, dan
c.
tanda air gambar pahlawan
nasional WR Supratman akan terlihat dari kedua belas bagian uang apabila
diterawang kea rah cahaya.
1.
tanda air berupa gambar
Pahlawan Nasional HOS Cokroaminoto dan electrotype berupa logo BI dan ornament daerah Bali
Berikut ini disajikan beberapa perbedaan
antara uang asli cetakan Peruri dan uang
palsu, yang bisa dipakai sebagai pedoman untuk mencermati dan meneliti setiap saat menerima uang terutama
dalam pecahan besar.
Kertas
Bahan baku
kertas uang menjadi pembeda paling mencolok untuk mengetahui uang asli atau uang palsu Warna kertas uang
palsu nampak keputihan-putihan,
sedangkan uang asli lebih krem. uang kertas asli lebih kuat dan kaku-berbeda dengan uang palsu yang cepat lembek
dan lusuh. Selain itu uang asli terasa
lebih liat kalau direnggangkan, bahkan
ketika ditarik-tarik tidak sobek. Sementara, uang palsu jika direnggangkan akan cepat sobek, apalagi
ditarik-tarik akan sobek. Demikian juga jika dikibas-kibaskan atau disentil,
uang palsu bisa langsung rusak. Tetapi
jika uang asli tidak akan berpengaruh.
Nomor
Seri
Untuk mengetahui nomor seri hanya bisa
dilakukan oleh mereka yang mempunyai alat deteksi sinar ultraviolet. Pada nomor
seri pecahan Rp 20.000 dan Rp 10.000
misalnya, setelah angka nomor seri disorot berubah dari warna hitam menjadi
kekuning-kuningan. Sementara, uang kertas Rp
50.000 berubah dari warna hitam menjadi kehijau-hijaun. Pada kertas uang
palsu tidak akan menandakan perubahan apapun.
Penggunaan sinar ultraviolet ini juga bisa untuk mendeteksi adanya tinta
siluman yang terdapat dalam uang asli. Pada pecahan Rp 50.000 misalnya, tinta
siluman akan muncul di sudut kanan atas (bawah nomor seri), akan muncul angka Rp 50.000. dan ini tidak ada
pada uang palsu.
Tanda
Air
Tanda ini paling mudah untuk mengetahui
uang tersebut asli atau uang palsu Hanya dengan menerawangkan selembar uang
pada cahaya, akan terlihat gambar.
Gambar tanda air biasanya tertanam di dalam kertas uang bergambar figur
pahlawan nasional, dengan gambar sesuai mirip potret asli. Hanya ketebalan dan ketipisan berbeda.
Penampakan tanda air pada uang yang asli, gambar akan berada di dalam kertas dan akan sedikit terasa menonjol kalau
diraba. Ini berbeda dengan uang palsu
yang dibikin dengan cara cetak, tidak
menyatu tidak sebagaimana yang terdapat
dalam uang asli.
Benang
Pengaman
Biasanya juga disebut dengan safety line,
yaitu benang plastik yang melintang
vertikal. Kebanyakan uang palsu tidak
dilengkapi dengan benang pengaman. Toh jika ada tetap tidak akan sesempurna
uang asli. Sebab pembuatan dengan cara mencetak , menggaris dengan pena,
melipat-lipatkan kertas atau menyelipkan
tali, tidak akan bisa bertahan lama atau bisa
dihapus. uang asli benang dapat
dicukil, sehingga bisa terlepas dan
tidak bisa dihapus dengan penghapus karet.
Cetak
Timbul
Pada cetakan uang asli keluaran Peruri,
huruf maupun gambar tercetak tidak rata
atau menggunakan cetak timbul. Bentuknya menonjol atau membentuk gelembung. Ini jelas berbeda dengan
uang palsu yang dicetak ofset, kebanyakan rata-tidak ada
gelembungatauhurufyangmenonjol.
D.
Mesin Validasi Kartu kredit / Mesin kredit
·
Nyalakan lampu
·
Letakan kartu debit dibawah
sinar lampu, sehingga terlihat tanda atau logo yang dikeluarkan oleh
bank yang menerbitkannya
·
Jika tidak terdapat tanda atau
logo tersebut maka kartu kredit y a n
g digunakan sebagai
a l a t pembayaran adalah palsu.
Rangkuman
1. Alat Bantu validasi Uang Tunai disebut Mesin Validasi UAng kertas disebut juga money detector. Mesin ini biasanya
berbentuk lampu dengan sinar ultra violet
2. Cara menggunakan money detector :
·
Nyalakan lampu
·
Letakan uang dibe;lakang sinar
lampu, sehingga terlihat tanda-tanda seperti yang lazim terdapat pada uang
asli. (terlihat tanda air, terdapat
tulisan dan benang pengaman, tertlihat
gambar pahlawan sesuai dengan besarnya pecahan uang tersebut).
·
Jika tidak terdapat tanda
tersebut maka uang y a n g
digunakan sebagai a l a t
pembayaran adalah palsu.
3. penjual atau kasir
jika menerima uang yang ternyata palsu langkah yang harus dilakukan adalah :
·
Memberitahukan kepada pembeli bahawa uang yang dibayarkan
palsu
·
Mengembalikan uang tersebut dan
meminta pembayaran dengan uang asli
·
Menahan uang palsu tersebut
·
Menanyakan asal uang palsu
tersebut dan mencatatnya
·
Melaporkan kepada pihak yang
berwenang menanganinya
4.
Pemeriksaan uang kertas atau Validasi secara
Manual dilakukan secara manual yang sering disebut dengan 3D, yaitu :
·
Dilihat
·
Diraba
·
Diterawang
Test
Formatif
I.
Pilihan Ganda
Petunjuk : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang dianggap paling benar
1.
Untuk
menyelesaikan transaksi penjualan digunakan alat pembayaran….
a.
uang logam dan uang kertas
b.
uang kartal dan uang giral
c.
cek dan bilyet giro
d.
deposito dan traveler cheque
e.
credit card dan debit card
2.
Surat atau kartu berharga yang
mempunyai nilai uang yang dikeluarkan oleh suatu bank atas nama atau untuk
seseorang, badan atau perusahaan adalah….
a.
chegue c. uang giral e. credit card
b.
traveler cheque d. uang logam
3.
Yang bukan merupakan uang giral
adalah….
a.
bilyet giro c. kredit card e.
cheque
b.
deposito d. uang kertas
4.
Alat yang digunakan oleh penjual atau kasir
untuk memelihara alat pembayaran baik uang kartal atau kartu kredit adalah….
a.
alat
bantu verifikasi d.
alat bantu takar
b.
alat bantu probabilitas e. alat bantu pemerintah
c.
alat bantu diverifikasi
5.
Alat
bantu verifikasi uang kertas disebut….
a.
scanner c. money detector e. 3 D
b.
print out d.
dilihat dan diraba
6.
langkah awal yang dilakukan
kasir atau penjual jika menerima uang palsu adalah….
a.
memberitahukan kepada pembeli bahwa uang yang
dibayarkan palsu
b.
mengembalikan uang tersebut dan meminta
pembayaran dengan uang asli
c.
menahan uang palsu tersebut
d.
menanyakan asal uang palsu tersebut dan
mencatatnya
e. melaporkan kepada pihak yang menanganinya.
7.
Yang mencetak uang asli
adalah….
a.
Perum
pegadaian c.
Peruri e.
Perumka
b.
Perumnas d. Perjan
8.
Untuk mengetahui apakah uang
yang digunakan sebagai alat pembayaran asli secara manual dilakukan dengan
cara…..
a.
dilihat dan diraba c. diraba dan
diterawang
b.
dilihat dan diterawang d. dilihat saja
c.
dilihat , diraba dan diterawang
9.
verifikasi
uang kertas pecahan Rp. 50.000 dilihat nampak….
a. tinta tampak gambar ornamen daerah Bali
yang akan memudar hijau kekuningan dibawah sinar ultra violet
b. kasar cetak dalam intaglio angka nominal
tulisan “BANK INDONESIA” dan LIMA PULU RIBU RUPIAH” gambar pahlawan serta
gambar burung garuda, dan
c. kode tuna netra :BLIND CODE” kode tertentu
berbentuk dua segitiga untuk mengenali jenis pecahan bagi tunanetra dengan cara
diraba.
d.
gambar saling isi logo BI yang akan terlihat
secara utuh apabila diterawang kearah cahaya
e.
tanda air berupa
gambar Pahlawan Nasional HOS Cokroaminoto dan electrotype berupa logo BI dan ornament daerah Bali
10.
Untuk verifikasi uang kertas pecahan Rp.
50.000 diterawang nampak….
a.
tinta tampak gambar ornamen
daerah Bali yang akan memudar hijau kekuningan dibawah sinar ultra violet
b.
kasar cetak dalam intaglio
angka nominal tulisan “BANK INDONESIA” dan LIMA PULU RIBU RUPIAH” gambar
pahlawan serta gambar burung garuda, dan
c.
kode tuna netra :BLIND CODE”
kode tertentu berbentuk dua segitiga untuk mengenali jenis pecahan bagi
tunanetra dengan cara diraba.
d.
gambar saling isi logo BI yang akan terlihat
secara utuh apabila diterawang kearah cahaya
e.
gambar tersembunyi berupa
tulisan BI yang hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu, dan
11.
sedangkan
verifikasi uang kertas Rp. 50.000 diraba
akan terasa….
a. tinta tampak gambar ornamen daerah Bali
yang akan memudar hijau kekuningan dibawah sinar ultra violet
b. kasar cetak dalam intaglio angka nominal
tulisan “BANK INDONESIA” dan LIMA PULU RIBU RUPIAH” gambar pahlawan serta
gambar burung garuda, dan
c.
tanda air berupa
gambar Pahlawan Nasional HOS Cokroaminoto dan electrotype berupa logo BI dan ornament daerah Bali
d.
gambar saling isi logo BI yang akan terlihat
secara utuh apabila diterawang kearah cahaya
e.
gambar tersembunyi berupa
tulisan BI yang hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu, dan
12. untuk verifikasi uang kertas Rp. 100.000
diterawang akan nampak….
c. tinta OVI logo BI yang akan berubah dari warna
kuning kekemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu
d.
Jenis
pigmen tertentu berbentuk dua garis yang akan berubah warna dari merah menjadi
hijau dan warna biru berubah menjadi kuning keemasan apabila dilihat dari sudut
pandang tertentu
e. Garis melintang dari atas ke bawah memuat
tulisan BI 100000 berulang-ulang terlihat seperti dianyam serta berubah warna
emas menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang tertentu.
f.
Urutan huruf dan angka dengan
ukuran makin membesar akan memendar di bawah sinar ultra violet
g.
tanda air gambar pahlawan
nasional WR Supratman akan terlihat dari kedua belas bagian uang apabila
diterawang kea rah cahaya.
13.
Warna kertas uang palsu nampak…..
a.
lebih krem
b.
keputih-putihan
c.
kebiru-biruan
d.
bening
e.
abu-abu
14.
Untuk mengetahui nomor seri
hanya bisa dilakukan oleh mereka yang mempunyai alat deteksi yang disebut….
a.
scanner c. money detector e. 3 D
b.
print out d. sinar
ultraviolet
15.
Penampakan tanda air pada uang
yang asli, gambar akan berada …..
a.
di dalam kertas c.
di dalam dan diluar kertas e. diluar
kertas
b.
disamping kertas d. di pinggir kertas
16.
benang plastik yang melintang vertikal sebagai benang pengaman
disebut….
a.
safety c. safety line e. safety risk
b.
safety room d. safety
marine
17.
Pada cetakan uang asli huruf
maupun gambar tercetak ….
a. rata /timbul c. tidak rata e.
lurus
b.
bergelombang d. tidak kelihatan
18.
untuk
verifikasi uang kertas Rp. 100.000 diraba
akan terasa….
a. tinta OVI logo BI yang akan berubah dari
warna kuning kekemasan menjadi hijau apabila dilihat dari sudut pandang
tertentu
b. jenis pigmen tertentu berbentuk dua garis
yang akan berubah warna dari merah menjadi hijau dan warna biru berubah menjadi
kuning keemasan apabila dilihat dari sudut pandang tertentu
c.
kasarnya gambar burung garuda
yang dicetak timbul
d.
urutan huruf dan angka dengan
ukuran makin membesar akan memendar di bawah sinar ultra violet
e.
tanda air gambar pahlawan
nasional WR Supratman akan terlihat dari kedua belas bagian uang apabila
diterawang kea rah cahaya.
19.
Langkah awal cara menggunakan
money detector adalah….
a.
nyalakan lampu
b.
letakan uang dibelakang sinar
lampu, sehingga terlihat tanda-tanda seperti yang lazim terdapat pada uang
asli. (terlihat tanda air, terdapat tulisan dan benang pengaman, terlihat gambar pahlawan
sesuai dengan besarnya pecahan uang tersebut).
c.
jika tidak terdapat tanda
tersebut maka uang yang digunakan
sebagai alat pembayaran
adalah palsu.
d.
memberitahukan kepada pembeli bahawa uang yang dibayarkan
palsu
e.
mengembalikan uang tersebut dan
meminta pembayaran dengan uang asli
20.
Pada nomor seri pecahan Rp 20.000 dan Rp 10.000 setelah angka nomor seri disorot berubah dari
warna hitam menjadi ……
a.
kekuning-kuningan d. kebiru-biruan
b.
kehijau-hijauan e. krem
c.
tidak ada perubahan warna
II.
Essay
1.
Apa
yang kamu ketahui tentang alat yang disebut money detector.
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.............................................................................................
2.
Jika kamu sebagai kasir menerima pembayaran setelah
dideteksi ternyata uangnya palsu, apa yang akan kamu lakukan
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3.
Apa bedanya uang kartal dengan uang giral
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4.
Jelaskan jenis- jenis alat bantu verifikasi
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
5.
Jelaskan arti dari
3 D dan uraikan verifikasi 3D untuk
uang pecahan Rp. 50.000
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................