Kompetensi dasar
3.1
Menjelaskan
etika komunikasi bisnis
4.1
Menyajikan
hasil penerapan Etika Komunikasi
Tujuan
Pembelajaran
1.
Menjelaskan Pengertian Komunikasi bisnis
2.
Mengetahui Unsur
unsur Komunikasi bisnis
3.
Menjelaskan
Bentuk komunikasi bisnis
4.
Menjelaskan
pentingnya komunikasi bisnis
5.
Menjelaskan
Etika berkomunikasi dalam dunia bisnis
A. Pengertian
Komunikasi Bisnis
Perkembangan komunikasi seiring dengan berkembangnya
perekonomian dan masyarakat pada umumnya, maka perhatian terhadap
komunikasi menjadi semakin besar pula
Komunikasi berakar kata Latin, ”comunicare”, artinya "to make common"
– membuat kesamaan pengertian, kesamaan persepsi. Akar kata Latin lainnya
“communis” atau “communicatus” atau “common” dalam bahasa Inggris yang berarti
“sama”, kesamaan makna (commonness). Ada juga akar kata Latin ”communico” yang
artinya membagi. Maksudnya membagi gagasan, ide, atau pikiran.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) mengartikan komunikasi sebagai
”pengiriman dan pemerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami”.
Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Menurut Onong Uchjana Effendy komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Pengertian Komunikasi Bisnis
-
Komunikasi bisnis adalah pertukaran
gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang
disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal
-
Komunikasi bisnis adalah proses
pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk
kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem organisasi yang kondusif
B. Unsur-
unsur Komunikasi Bisnis
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan
akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what
effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1.
Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku
utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai
suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara
sebagai komunikator.
Semua
peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi.
Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa
juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber
sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source,
sender, atau encoder.
2.
Says What? (pesan). Apa yang akan
disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari
sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non
verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen
pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
Pesan yang
dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim
kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,
nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan
kata massage, content atau informasi
3.
In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk
menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik
secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media
cetak/elektronik dll).
Media
adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi
antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah pancaindra
manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima pancaindra
selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan
sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan tetapi,
media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas empat
macam, yakni:
-
Media antarpribadi, untuk hubungan perorang
(antarpribadi) media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan
telpon.
-
Media kelompok, Dalam aktivitasa
komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi
yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar, dan
konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang
dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah media komunikasi kelompok yang
biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah media komunikasi yang dihadiri oleh
anggota dan pengurus dari organisasi tertentu. Ada juga orang dari luar
organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau.
-
Media publik, kalau khalayak lebih dari
200-an orang, maka media komunikasi yang digunakan biasanya disebut media
publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya.
-
Media massa, jika khalayak tersebar tanpa
diketahui di mana mereka berada, maka biasanya digunakan media massa. Media
massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti
surat kabar, film, radio, dan televisi
4.
To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber. Disebut
tujuan (destination) /pendengar (listener) /khalayak (audience) / komunikan/penafsir/penyandi
balik(decoder).
Penerima
adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai
atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.
Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat
karena adanya sumber. Tidak adanya penerima jika tidak ada sumber. Penerima
adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi
sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan
menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah
pada sumber, pesan, atau saluran
5.
With What Effect? (dampak/efek). Dampak/efek yang
terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti
perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Pengaruh
atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan
oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi
pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh
bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerimaan pesan
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam
unsur pokok, yaitu:
1.
Memiliki tujuan, artinya komunikasi
bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan
tujuan organisasi
2.
Pertukaran, dalam hal ini melibatkan
paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3.
Gagasan, opini, informasi, instruksi
merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya.
4.
Menggunakan saluran personal atau
impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau
melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
5.
Meggunakan simbol atau sinyal yang
merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima
untuk menyampaikan pesan.
6.
Pencapaian tujuan organisasi: salah satu
karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi
adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan
tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat
dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan
dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan
2. Conciseness (Singkat)
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat
mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat
tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan
empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan
dengan bahasa yang gambalang, pasti dan jelas
5. Clarity (Kejelasan)
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna
yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan
nada yang sopan, akan memupuk hubungan baik dalam komunikasi bisnis
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti,
dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau
resmi).
C. Bentuk
Komunikasi bisnis
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi
yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal communication)
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain
melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah,
mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan
lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe
yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta
komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak
sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai
audience
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
a. Berbicara
dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks,
sebaiknya disampaikan dengan
menggunakan
tulisan, seperti surat, memo dan laporan
b. Mendengarkan
dan Membaca
Untuk
mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana
orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar
(listening) dan membaca (reading).
2.
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi
nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang
terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan
bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan
intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal.
pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana
dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:
·
Menyediakan dan memberikan informasi
·
Mangatur alur suatu percakapan
·
Mengekspresikan emosi
·
Memberi sifat dan melengkapi, menentang
atau mengembangkan pesan-pesan verbal
·
Mengendalikan atau mempengaruhi orang
lain
·
Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya
dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah
Kadang
dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya
kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya
membawa sebagian dari pesan.
Dan
relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat
menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari
karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui
ekspresi wajah dan mata
D. Pentingnya
Kemampuan Komunikasi Bisnis
Tantangan seorang manajer di masa depan
relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide
gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan
produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses
manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi. Terdapat 6 kendala yang mungkin
muncul saat manajer mengkomunikasikan bisnis organisasinya, yaitu :
a.
Struktur komunikasi yang buruk
Struktur komunikasi adalah faktor
esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah
audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah
bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah
terdengar dan dimengerti.
Struktur komunikasi yang baik, mengikuti
pola :
-
pembukaan
-
isi
-
penutup
b.
Penyampaian yang lemah
Tidak menjadi menjadi masalah, apakah
pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa “sentuhan
yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai harapan. Disamping
itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat ternyata seringkali
juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons. Dengan demikian, pesan
yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu. Pesan yang disampaikan
haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak sekedar mengelus-elus atau
mengingatkan.
c.
Penggunaan media yang salah
Perlu untuk mempertimbangkan siapa, dari
kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari sasaran
yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika pesan yang
disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita dapat mencerna
pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka, seperti di kamar
tidur, kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain sebagainya.
d.
Pesan yang campur aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan
menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan
untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan
pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar
pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan
VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
e.
Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya relevan dan
sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam event
pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam presentasi
disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan, sedangkan para
pengusaha, sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana tindakan atau
langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan iklim usaha
yang kondusif.
f.
Lingkungan yang mengganggu
Lingkungan yang mengganggu jelas
merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat
diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup
terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine
ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong
audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu,
perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan
pesan yang disampaikan.
tidak hanya mendukung kelancaran dan
keberlangsungan suatu aktivitas bisnis, namun juga menciptakan Kendala komunikasi
bisnis dapat bermacam-macam, namun dengan kehati-hatian serta kecermatan,
sebagian kendala tersebut akan dapat diatasi. Presentasi yang disampaikan akan
lebih bermakna dengan kendala yang diminimalisir, sehingga pesan yang
disampaikan dapat memberikan efek yang diharapkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi
dan sistim informasi, komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri.
Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi,
sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung
pada saat yang hampir bersamaan di seluruh belahan dunia. Informasi dengan
mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa penghalang apapun .
Perkembangan teknologi yang semakin
pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui berbagai macam media.
Tantangan ke depan, bukan saja sekedar menjual produk & jasa perusahaan,
tetapi bagaimana menyampaikan pesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan
dapat memberikan manfaat kepada banyak orang dari berbagai ragam budaya, latar
belakang, dan sebagainya. Proses penyampaian pesan atau informasi tersebut,
dapat dilakukan secara satu arah, seperti melalui media elektronik atau media
cetak juga dapat dilakukan secara dua arah (interaktif) melalui jaringan
internet.
E.
Etika dalam komunikasi bisnis
1.
Pengertian Etika
menurut para ahli
Etika berasal
dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti : kebiasaan/adat, akhlak,watak,
perasaan, sikap, cara berpikir.
Menurut Kamus
Bahasa Indonesia (Poerwadarminta) etika adalah “ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral)”
Menurut Drs. O.P.Simorangkir "etika
atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai
yang baik. "
Menurut Magnis
Suseno, "Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.Yang memberi
kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah moralitas".
contoh-contoh
etika dlm kehidupan sehari-hari,yaitu :
·
Jujur tidak
berbohong
·
Bersikap Dewasa
tidak kekanak-kanakan
·
Lapang dada
dalam berkomunikasi
·
Menggunakan
panggilan / sebutan orang yang baik
·
Menggunakan
pesan bahasa yang efektif dan efisien
·
Tidak mudah
emosi / emosional
·
Berinisiatif
sebagai pembuka dialog
·
Berbahasa yang
baik, ramah dan sopan
·
Menggunakan
pakaian yang pantas sesuai keadaan
·
Bertingkah laku
yang baik
2.
Pengertian
Etika Bisnis
Etika bisnis
merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini
berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis (Velasquez, 2005).
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk
terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi,
dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati
bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis
yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya
dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan
yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan
tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional
perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul
seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk
pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan
bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur
oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar
minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita
temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di
Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1.
Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena
itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2.
Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang
harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari
apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3.
Justice Approach :
para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang
sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Latihan Soal
1.
Komunikasi berakar kata Latin,
a.
Comunicare
b.
Comucation
c.
Comunitas
d.
Commun
e.
Colaborastion
2.
proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
adalah pengertian komunikasi menurut
a. Kamus Besar Bahasa
Indonesia
b. Dr
Yusuf Badudu
c. Onong
Uchjana Effendy
d. Magnis
Suseno
e. Drs.
O.P.Simorangkir
3.
Orang
yang menyampaikan pesan
a.
komunikasi
b.
komunikan
c.
komunikator
d.
komunikasi
bisnis
e.
komunitas
4.
pertukaran
gagasan, pendapat, informasi, instruksi yang memiliki tujuan tertentu yang
disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol - simbol atau sinyal
a.
komunikasi
b.
komunikan
c.
komunikator
d.
komunikasi
bisnis
e.
komunitas
5.
yang bukan merupakan
unsur-unsur komunikasi
a.
Penerima
b.
Media
c.
Pesan
d.
Efek
e.
Komunitas
6.
melibatkan
paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan, merupakan
unsur pokok dalam komunikasi dalam hal
a.
Memiliki
tujuan
b.
Pertukasan
c.
Gagasan
d.
saluran
personal atau impersonal
e.
simbol
atau sinyal
7.
Tiga komponen pesan yaitu
a. Efek,
komunitas, komunikator
b. Media,
komunikator, komunikan
c. Sumber,
efek, dan komunikasi
d. makna,symbol
dan bentuk/organisasi.
e.
Komunikasi,
komunikator, kominikan
8.
bentuk
komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan
lisan (oral). contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar,
mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
a.
komunikasi
verbal
b.
komunikasi
nonverbal
c.
komunikasi
interpersonal
d.
komunikasi
langsung
e.
komunikasi
intern
9.
bentuk
komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis
a.
komunikasi
verbal
b.
komunikasi
nonverbal
c.
komunikasi
interpersonal
d.
komunikasi
langsung
e.
komunikasi
intern
10.
Komunikasi
Nonverbal memilki beberapa tujuan , kecuali
a.
Menyediakan
dan memberikan informasi
b.
Mangatur
alur suatu percakapan
c.
Tidak
dapat mengekspresikan emosi
d.
Memberi
sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
e.
Mengendalikan
atau mempengaruhi orang lain
11.
Suatu
pesan yang dapat mengutarakan gagasannya
dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa
mengurangi makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.merupakan
a.
Completeness
b.
Conciseness
c.
Consideration
d.
Concreteness
e.
Clarity
12.
Yang
tidak termasuk syarat pesan atau
informasi yang disampaikan
a.
Clarity
b.
Courtessy
c.
Correctness
d.
Consideration
e.
Continues
13.
kendala
sering yang muncul saat manajer
mengkomunikasikan bisnis organisasinya, kecuali
a.
Struktur
komunikasi yang buruk
b.
Penyampaian
yang lemah
c.
Penggunaan
media yang salah
d.
Pesan
yang benar
e.
Salah
Audience
14.
Etika berasal dari ethos dari
a.
bahasa Yunani kuno
b.
bahasa inggris
c.
bahasa latin
d.
bahasa indonesia
e.
bahasa melayu
15.
ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral)adalah
a.
Etiket
b.
Etika
c.
Etika moral
d.
Etika bisnis
e.
Etika hukum
16.
cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat.
a.
Etiket
b.
Etika
c.
Etika moral
d.
Etika bisnis
e.
Etika hukum
17.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, kecuali
a.
Pengendalian
diri
b.
Pengembangan tanggung jawab social (social
responsibility)
c.
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk
terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
d.
Menciptakan persaingan yang tidak sehat
e.
Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan
18.
masalah yang dihadapi dalam
Etika
a.
emosi,
pengendalian diri, persiangan
b.
sistimatik,
korporasi, dan individu
c.
masyarakat,
individu dan lingkungan
d.
sosial,
status, kepribadian
e.
emosi.
Status, lingkungan
19.
setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya
a.
Utilitarian
Approach
b.
Individual
Rights Approach
c.
Justice
Approach
d.
Social
Approach
e.
Emotional
approach
20.
Setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki
hak dasar yang harus dihormati
a.
Utilitarian
Approach
b.
Individual
Rights Approach
c.
Justice
Approach
d.
Social
Approach
e.
Emotional
approach
Essay
1.
Apa
beda komunikasi dengan komunikasi bisnis
2.
Sebutkan
unsur-unsur komunikasi dengan unsur-unsur komunikasi bisnis
3.
suatu
pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal
juga dengan 7 C, jelaskan
4.
jelaskan
komunikasi verbal dan nonverbal dalaam komunikasi bisnis dan berikan
masing-masing contoh
5.
apa
yang dimaksud dengan etika, dan jelaskan pengertian etika bisnis
6.
apakah
bedanya etika dengan etiket
7.
hal-hal
apa saja yang harus diperhatikan dalam etika bisnis
8.
tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku
etika bisnis
9.
jelaskan
3 masalah dalam etika bisnis
10.
berikan
contoh etika dalam kehidupan sehari
Artikel diatas sangat bermanfaat bagi saya.. Karena saya dapat mempelajari dan memahami materi selain yang ada pada buku dan penjelasan dari guru mapel .
BalasHapusNice
BalasHapus